Menjelang akhir tahun, Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Sulawesi Selatan melakukan kegiatan Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan Fasilitasi dan Penjaminan Mutu Pendidikan Tahun 2023 dengan tema “Transformasi dan Inovasi untuk Pendidikan Berkualitas” di Hotel Gammara yang dihadiri oleh sekitar +300 peserta yang terdiri dari semua pegawai, mulai dari pimpinan sampai tenaga PPNPN, kepala dinas dan kabid pendidikan provinsi, kabupaten dan kota. Kegiatan ini berlangsung tanggal 18-21 Desember 2023 dengan rangaian kegiatan paparan kebijakan dari Kemendikbudristek dan Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Sulawesi Selatan, Laporan capaian program oleh setiap PDM, Outbound dan refreshing kebinekaan di atas Kapal Pinisi dengan melibatkan semua unsur peserta serta rekan dari BPMP Provinsi Aceh dan BPMP Kalimantan Utara.
Hari ini “luar biasa”, Kepala Bagian Umum Drs. Andi
Iskandar selaku penanggungjawab kegiatan menyampaikan apresiasi atas kegiatan yang
terlaksana atas dukungan dari berbagai pihak. Setelah satu tahun BBPMP Provinsi Sulawesi Selatan
diberi amanah untuk melaksanakan kebijakan Program Merdeka Belajar dalam bentuk
advokasi dan pendampingan. Amanah tersebut telah ditunaikan dengan baik
walaupun dengan kemampuan yang berbeda-beda dan heterogen. Andi Iskandar
melanjutkan “UPT adalah sekolah dan harus diakui sudah banyak capaian luar
biasa dan ini tidak lepas dari hasil kolobarasi antara BBPMP Provinsi Sulawesi Selatan
dengan Dinas Pendidikan”.
Pada kesempatan tersebut Pak Iskandar menyampaikan
bahwa berkat dukungan dan doa dari semua stakeholder pendidikan mendapatkan
apresiasi yang bertubitubi di tahun ini, Kementrian Keuangan menyematkan pelaporan
keuangan terbaik, Kementrian Pendidikan menempatkan BBPMP Provinsi Sulawesi Selatan
sebagai UPT yang melaksanakan TUPOKSI dengan penuh tanggungjawab, penghargaan
yang sama pada apresiasi memperkuat kompotensi SDM dalam melaksanakan tujuan dengan visi dan misi. Dengan
prestasi Tahun 2023 ini maka diharapan untuk
Tahun 2024 prestasinya jauh lebih meningkat dan mudah-mudahan berdampak besar
bagi peningkatan mutu pendidikan di Provinsi Sulawesi Selatan.
Pantun “Satu dua ayo komunikasi, Tiga empat siap
beraksi, Dinas BBPMP Fokus evaluasi, Dinas dan BBPMP fokus evaluasi agar tahun
depan terus berkolaborasi”, Ke Hotel Gammara lewat Cerdrawasi, Ajak penari tari
kreasi, Melihat capaian penuh inovasi yakin sulsel terus bertransformasi’
demikian awal kalimat pembuka pantun dari Kepala BBPMP Provinsi Sulawesi
Selatan, Imran, S.Kom., M.T.
BBPMP Provinsi Sulawesi Selatan dalam menyongsong
Tahun 2024 khususnya Program Merdeka Belajar, sangat optimis akan mendapatkan
hasil yang lebih baik. Disamping karena tingkat pemahaman terhadap program yang
semakin baik juga karena adanya tambahan tenaga Widyaprada dari yang dulunya
hanya 14 orang sekarang bertambah 27 orang sehingga total widyaprada sekarang
jadi 41 orang.
Pada kesempatan tersebut Kepala BBPMP Provinsi Sulawesi Selata menyampaikan bahwa ada tiga semangat yang harus menjadi patron untuk mencapai hasil yang optimal di tahun depan, yakni semangat integrasi, semangat kolobarasi dan semangat empati. “Kita bangun konsep integrasi dimulai dari pemanfaatan sumber daya sekolah (SDS), akun belajar harus kuat sebagai penghulu dari segalanya, bangun persepsi positif sekaitan dengan Assesmen Nasional (SULINJAR), rapor pendidikan harus menjadi pangkalan bagi Satuan Pendidikan dan dinas pendidikan, data menjadi kunci perencanaan sehingga akan fokus pada target pencapaian indeks SPM, focus IKM, sekolah sehat, pembelajaran, transisi PAUD, sekolah inklusif yang akan menjadi muara keberhasilan walaupun sangat difahami bahwa boleh jadi setiap daerah berbeda mempunyai kondisi dan tantangan yang berbeda. Kedua menurut Pak Imran adalah mempererat kolaborasi dengan mitra penyelenggaran program lainnya, misalnya BBGP, Balai Bahasa serta bagaimana membangun kolaborasi dengan dinas pendidikan. Dengan demikian, kita yang ada di Sulawesi Selatan harus menyuarakan satukan komitmen untuk sulsel yang lebih baik. Membangun empati untuk fokus ke pendidikan, fokus ke sekolah dengan mengidenfikasi kebutuhan termasuk ke tenaga pendidik.
Pada penyampaiannya Kepala BBPMP Provinsi Sulawesi
Selatan sekali lagi menegaskan bahwa selain tiga hal tersebut maka yang akan
menjadi warna lain akan menarik kita untuk memperkuat regulasi baik dalam
bentuk PERDA, PERBUB, PERWALI, SE atau bentuk regulasi lainnya sesuai sebstansi
dan kondisi daerah masing-masing. Kepala Balai mengawali dengan pantun dan
mengakhiri sambutan dengan pantun “Jika makanan tersaji nikmat jangan lupa
tambahkan sambel hadapai masalah pendidikan percayakan kepada BBPMP Sulsel”
Sesi berikutnya adalah penyampaian paparan dari
Bapak Feddy Djunaedi dari Kemendikbudristek menyampaikan paparan tentang TRANSFORMASI
SATUAN PENDIDIKAN RESOLUSI 2024 yang menekankan kembali tentang Visi Indonesia
tahun 2045 terutama pada Pilar Pertama yakni “menjadi negara berdaulat, maju,
adil dan makmur, dengan kualitas SDM khususnya pada Percepatan pendidikan rakyat
Indonesia secara merata”. Untuk mewujudkan hal tersebut maka hal mendasar yang
harus dikuatkan adalah penguatan karakter melalui penguatan profil pelajar
pancasila sebagai momentum kembangkitan pembangunan pendidikan.
Hal menarik yang disampaikan oleh Bapak Feddy adalah
pengalamannya ketika bekerja diberbagai perusahaan besar, misalnya di PT. Vale,
dan PT. Preefort. tempat dimana pada tempat-tempat tersebut, hasilnya sangat
luar biasa dengan penempatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terbatas. Sehingga
kedepannya SDM kita jauh lebih siap. Untuk menyongsong generasi emas 2045 maka
hal yang harus disiapkan adalah: Perencanaan berdasarkan Kebutuhan, SDM sekolah
rutin melakukan refleksi dan peningkatan kapasitas, Pembelajaran Berpusat pada
Murid, Penerapan P5, Sekolah aman, nyaman, menyenangkan, dan inklusif, Menjalin
kemitraan dengan orang tua, Digitalisasi Sekolah serta Pengimbasan Praktik Baik.
Dengan demikian, dalam paparannya Bapak Febby sekali menekankan bahwa untuk Resolusi 2024, Seluruh satuan pendidikan bergerak dan menggerakkan Tata Kelola, yakni: Partisipasi Asesmen Nasional: 100%, PPDB berjalan sesuai objektif, transparan dan akuntabel, Perencanaan berbasis Rapor Pendidikan: 100%, Pemanfaatan RKAS, SipLah dan pelaporan tepat waktu serta Dapodik yang berkualitas.