Teori kepemimpinan telah banyak menegaskan bahwa seseorang akan bekerja secara profesional apabila ia memiliki kemampuan (ability) dan motivasi (motivation). Sebagai pekerja profesional (di dalamnya inklub tupoksi guru yaitu, Profesional, Sosial, Kepribadian dan Paedagigik), ada tiga dimensi yang harus dipenuhi, yaitu, Kemampuan kerja, Motivasi kerja, dan Etika kerja. Maksudnya adalah seseorang akan bekerja secara profesional apabila ia memiliki kemampuan kerja yang tinggi dan kesungguhan untuk mengerjakannya dengan sebaik-baiknya. Seorang guru tidak akan bisa bekejra secara profesional apabila ia hanya memenuhi salah satu di antara dua persyaratan ini, misalnya kemampuan saja, atau motivasi saja. Betapapun tingginya kemampuan seseorang, ia tidak akan bekerja secara profesional apabila ia tidak memiliki motivasi kerja yang tinggi dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Sebaliknya, betapapun tingginya motivasi kerja seseorang, ia tidak akan bekerja secara profesional apabila ia tidak memiliki kemampuan yang tinggi dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Dengan demikian, untuk menjadi seorang profesional, ia harus memiliki bukan saja kemampuan kerja melainkan juga motivasi kerja yang tinggi.
Sehubungan dengan penjelasan ini, salah satu teori yang dikemukakan oleh Glickman (1981). Bahwa ada empat prototipe guru dalam mengelola proses belajar-mengajar. Proto tipe guru yang terbaik, menurut teori ini, adalah guru prototipe profesional. Seorang guru bisa diklasifikasikan ke dalam prototipe profesional apabila ia memiliki kemampuan tinggi (high level of abstract) dan motivasi kerja tinggi (high level of commitment).
Oleh : Ahkam Zubair
WIdyaiswara LPMP SulSel